Tuesday, August 18, 2015

You Just Need a Big Effort, Work hard, Luck, Pray to God, and Connection

Pray to God
Dari beberapa kerja yang gue dapatkan di Australia, mostly gue dapatkan karena ada koneksi. Kerja di Hobba cafe, karena bantuan teman gue Joseph, Hampir kerja jadi loper koran di Melbourne karena bantuan Mathew, Kerja di Melbourne Pavillion bantuan Julien, Bahkan waktu gue ngga dapat kerjaan di Melbourne Joseph mau menemani gue keliling resto Indonesia masukin resume, kata Joseph biasanya kalo kamu berasal dari negara yang sama kemungkinan bakal mau hire kamu. Karena waktu sebulan pertama Joseph di Melbourne dia juga memasukkan ke semua Restauran yang ownernya orang Perancis berhubung dia orang Perancis. Kerja jadi cleaner karena landlord gue temenan ama bossku. Kerjaan house keeping di crown hotel juga gue dapatkan karena ada koneksi dari teman gue.

Hanya di Cafe Jiran itu gue dapatkan bukan karena koneksi, melainkan karena big effort, luck and always pray to God. Gue dan Ana  memasukkan resume kami berdua di cafe itu, setelah sebulan akhirnya do'a gue terkabul juga, gue dipanggil training di cafe itu, It's my luck karena gue dipanggil training sedangkan Ana ngga dipanggil padahal kami berdua memasukkan resume di tempat itu.


Kalo udah diterimah kerja, kamu harus kerja sebaik dan sekeras mungkin, Kalo kinerja kamu bagus boss kamu bakal menambah jam kerja kamu. tapi kalo kinerjamu ngga bagus biasanya jam kerjamu akan berkurang dari tiga kali seminggu bisa menjadi satu kali seminggu aja dan yang terburuk kamu dipecat.


Waktu ikutan khoruj di Apple cross beberapa minggu lalu Syech Momammed from Gambia mengatakan dalam dalam hadits riwayat Muslim "Allah telah menjamin rezeki setiap  makhluk-Nya. Setiap manusia yang terlahir ke dunia sudah dilengkapi dengan rezeki rezekinya masing masing. Rasul SAW bersabda, "Allah telah menetapkan takdir semua makhluk sejak 50.000 tahun sebelum dia menciptakan langit dan bumi."


Jadi bagaimanapun kamu bekerja keras Allah telah menetapkan hasilnya seperti apa. Tapi kata Syech Mohammed, "Rezeki bisa berubah kalo kamu berusaha dan berdoa kepada Allah."


Semoga Torgis diberikan kelapangan rezeki dan dikaruniakan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka oleh Allah...

Amin...

Saturday, August 15, 2015

Malam Minggu kelabu di Victoria Park

Chicken Rice, Salah satu menu yang biasa gue buat.
Pertama kalinya gue kerja malam minggu di Kitchen. Biasanya shift gue cuman rabu atau kamis doang, hari hari sepi dan santai yang orderan gak banyak. Ternyata hari sabtu orderan banyak banget. udah gitu gue hampir dua minggu libur kerja, kerja cuman sekali seminggu dan baru kerja dua atau tiga kali. Gue belum mampu menghafal dengan baik setiap masakan yang harus gue buat. Gue masih harus nanya boss gue setiap ada orderan yang masuk.

Bikin roti atau martabak ternyata ngga gampang buat gue, kalo bikin satu atau dua gue masih bisa bikin, kalo orderannya ada 10 dan mereka ngga mau nunggu! Gue yang masih new bie dan suka panik mana bisa!

Jadi diwaktu bersamaan gue menggoreng di wajan A dan B memasukkan Set Nasi Ayam di micro wave sambil membuat roti atau martabak. Sambil membuat Martabak gue harus tetap memperhatikan gorengan gorengan gue dan makanan yang gue masukin di microwave. Hari itu karena orderan roti ada banyak gue jadi panik,waiter mendatangi gue katanya costumer udah ngomel ngomel karena pesanan martabak lama banget. Kalo cuman satu dua sih gue masih bisa cepat tapi kalo sampe 10 gini. Gara gara fokus bikin martabak gorengan gue jadi over cooked. Ngga angus sih tapi kata boss gue harus bikin ulang, akhirnya gue bikin ulang lagi. Selesai gue goreng baru mau gue antar, eh costumernya udah pulang, katanya gue kelamaan. hiks. Boss gue yang lagi masak dibagian mie jadi ngga fokus masak juga, masakannya hangus!!!!
Dan gue tau boss gue emosi banget, gue bisa dengar dari cara dia menggoreng, wajan sepertinya jadi pelampiasan emosinya.

Pas gue bikin roti karena buru buru, adonan kulitnya ngga melebar sempurna dan sialnya boss gue melihat roti yang ngga sempurna ini. karena terburu terburu buru pula adonan roti gue jadi tipis banget, Pas boss gue balik rotinya, blass... sobek!! boss gue geleng geleng lagi.

Saat cleaning bersih bersih di kitchen Gue mengangkat sepanci curry dan crot... currynya tumpah tepat diatas sepatu saya dan meluber di lantai tapi untung yang tumpah dikit aja, tapi tetep boss gue geleng geleng kepala lagi.

Senin tengah malam biasanya gue udah dapat email buat rooster akan datang dan sampe selasa pagi gue ngga dikirimi rooster. 

Dan gue dipecat hiks!!!


Monday, August 10, 2015

How To Make a National Police Check or Police Clearance


Buat yang mau menjadi domestic cleaner atau tukang bersih bersih rumah, biasanya memerlukan police clearance. Police clearance ini semacam SKCK di Indonesia. Police clearance biasanya dibuat dikantor post. Waktu apply housekeeper di AHS, Hotel yang akan menghire gue meminta Police clearance sebagai salah satu requirement. Dalam dua hari gue harus mempunyai police clearance. Dan Irene AHS Staff menyarankan gue membuat online karena lebih cepat dan ngga repot. Ngga perlu ke kantor pos, cukup duduk manis depan laptop atau komputer, bahkan lewat smartphone juga bisa.

Setelah proses pendaftaran dan pembayaran selesai nantinya akan diminta 100 points ID. Jadi setiap identitas ada poinnya, gue memakai Passport 70 point, Debit card (bagian depannya aja) 20 point, Bank statement 20 point. Total 110 points udah memenuhi untuk memproses police check. 

Yang membuat gue pusing waktu mau apply adalah bank statement, setelah nanya nanya teman. Rainy anak WHV Northern Territory memberitahu gue kalo buat bank statement ternyata gampang aja, tinggal buka situs banknya, dan ternyata benar tinggal download pdf statemen banknya.

Setelah Document lengkap tinggal email semua document atau upload langsung ke situs cv check. Document bisa berbentuk PDF ataupun Jpg. Gue apply malam, paginya udah dapat Police clearance. Dikirim lewat email, tinggal di Print atau email ke yang membutuhkan police clearance.

Biaya pembuatan Police Clearance Online $54.45 (incl GST)

Buat yang mau membuat online silakan klik link Cvchek dibawah ini.


atau

http://cvcheck.biz/PoliceChecks.aspx?gclid=CjwKEAjw__atBRDfqe-9voylym8SJAAOBeQ_a_FOqsPsk6MNsa9cMctfPGLAsc_DZCzD8llurN3H5RoC_C_w_wcB

Good Luck Guys!

Friday, August 7, 2015

Ikutan Jamaah Tabligh di Western Australia

Asr pray in wireless hill park
 Pagi itu tiba tiba Hario, orang Indonesia yang gue kenal di Masjid Ibrahim menelpon gue ngajakin gue shalat Dzuhur di Masjid Ibrahim dan sekalian lunch di rumah dia, Tapi gue bilang udah pindah ke Victoria Park, about 20km dari Southern River, naik bus kesana hampir satu jam
dan dia menawarkan diri untuk menjemput dan mengantar gue pulang lagi ke Vic Park, Alhamdulillah rezeki anak shaleh. Dirumahnya gue makan lontong sayur bakwan kue bolu dan dibungkuskan untuk dibawa pulang kerumah pula. Alhamdulillah....
Lunch di rumah Mas Hario

Di rumah Hario, gue bertemu Pak Isnandar ketua jurusan matematika Universitas sebelas maret solo yang lagi diundang Curtin University untuk research selama tiga minggu, hebat ya. gue juga bertemu Pak Arman, dia Alumni Master Electrical Engineering RMIT University dan bekerja untuk Metro railway Melbourne. hebat!!! Nah mereka ngajakin gue Itikaf di Masjid Jumat-Minggu. Karena ngga ada kerjaan jadi gue iyain aja.

Jumat jam 5 sore gue udah di Curtin University Musalla, Musallanya keren banget, seperti dua trailer yang didempetin jadi satu. Setelah Shalat Isha gue, Pak Isnandar dan Brother Mohammed berangkat menuju Perth Mosque. Pak Arman akan menyusul di Perth Mosque. Pak Arman datang membawakan dua bekal untuk gue dan Pak Isnandar, Nasi kuning. rendang dan telor dadar. Enyak!!! Alhamdulillah...

Kelar makan langsung masuk untuk istirahat tapi gue ngga bisa tidur, baru tertidur setelah jam 1 malam, snoring bikin gue give up. Kelar Shubuh lanjut bayan (ceramah agama) yang ngasih Brother Mohammed yang dilanjutkan Brother Heri.

Sebelum berangkat khoruj kami sarapan dulu di rumah Pak Arman dan melanjutkan perjalanan menuju wireless hill park. Feeling gue seperti piknik aja, gelas tikar kemudian minum minum teh dulu sebelum ta'lim (membaca hadist atau kisah para sahabat nabi) dimulai, Kelar Dzuhur lanjut ta'lim lagi dan baca surah Al Fatiha secara bergantian dan ternyata cara baca Al fatiha gue selama ini salah dan gue diajarin cara membaca yang benar dengan Pak Isnandar.

Kegiatan selanjutnya mengunjungi warga muslim yang ada di sekitaran wireless hill park. Jadi Mereka telah mendata semua nama nama muslim yang ada di sekitaran Perth, semua nama yang berbau islam akan dikunjungi saat melakukan khoruj. Pak Arman cerita yang dikunjungi ada yang senang sekali dan ada juga yang mengaku non muslim padahal di rumahnya ada terpasang Sajadah di dindingnya dan namanya Islam banget. Yang paling parah ada yang ngelaporin ke polisi gara gara dikunjungi. Tapi kata Pak Arman kalo dilaporin ke Polisi nanti polisi bakal datangin kita dan nanya nanya doang kok. Wong kita ngga buat salah. Cuman silaturahmi ini. Tapi tetep gue deg degan gimana kalo yang gue datangin juga ngelaporin ke polisi. Tapi yang di datangin biasanya yang punya mobil aja, karena si pelapor melaporkan flat mobil yang kami pakai ke Polisi.

Hari itu gue kebagian mengunjungi Rumah Keluarga Zulkhaer, Setelah mengentuk pintu keluar pria berkacamata yang kalo liat wajahnya seumuran gue. Orang Singapura yang udah jadi Citizen, Istrinya orang korea dan udah masuk Islam. Alhamdulillah. Kami menanyakan Biasanya shalat Jumat dimana? Sering ke Mesjid kah? dan diajakin Ikutan Itikaf di Perth Mosque. Sekali seminggu atau sekali sebulan. Kalo mau ikutan Khoruj juga Alhamdulillah. Kalo ngga bisa ikutan Itikaf datang shalat berjamaah aja. Salah satu tujuan khoruj ini mengajak semua warga muslim di Australia agar meramaikan masjid dan kalo ke masjid membawa serta keluarganya. Masha Allah...
Sebelum meninggalkan rumah Zulhaer kami mengajak dia untuk datang shalat maghrib berjamaah di wireless hill park. Dan sebelum shalat Maghrib dia datang untuk ikutan Shalat berjamaah. Masha Allah... 

Shalat maghrib di lapangan terbuka betul betul tantangan, apalagi winter dan sapuan angin disini, seperti bercampur es, dingin!!!!

Saat sedang Ta'lim di Wireless hill park lewat bapak tua Australia yang hebatnya memberi salam Assalamualaikum kepada kami. Dia seorang Professor di Curtin University tapi udah pensiun. Subhanallah...





Sulaymaniye Mosque in Queens Park

Malamnya kami melanjutkan ke Sulaymaniye Mosque, mesjid turki. Kami shalat Isha dan dinner di Masjid ini. Yang gue suka dari Masjid Masjid Australia. Rata rata masjid besar Australia dilengkapi dapur, karena masjid disini biasanya dilaksanakan Itikaf dan saat itikaf biasanya disediakan makan malam. Dan salah satu pengurus masjid disini kebetulan orang Makassar yang udah 40 tahun di Western Australia dan dia keliling Western Australia memperkenalkan Islam. mengunjungi keluarga keluarga moslem yang ada di pelosok pelosok.


Saat Itikaf, gue dapat kabar kalo dua orang Australia bapak dan anaknya masuk Islam di Rockingham. Alhamdulillah....


Dan gue mendapat hidayah di Australia, Alhamdulillah...

Tuesday, August 4, 2015

I move to Shepparton Road East Victoria Park

Shepparton Road
 Semenjak bekerja di Victoria Park, gue memutuskan untuk segera pindah dari Huntingdale. Mau ngga mau gue harus pindah karena Gue selesai kerja kadang jam 12 malam dan bus terakhir kalo hari sabtu adanya jam 11 malam.

Di Huntingdale gue tinggal bersama empat orang makassar dan Landlord gue Orang Indonesia yang bersuamikan Australian. Rumahnya bagus, besar dan luas. Makanan dimasakin, kalo mau makan tinggal buka kulkas, ambil makanan dan hangatkan di microwave. Roommate gue ada dua orang Dimas dan Kamal, dua duanya bekerja sebegai Housekeeper di Hotel. Sewa perweek $150 kalo buat gue harganya mahal banget, apalagi sekamar harus ber tiga. Yang bikin gue ngga tahan itu kalo mau kemana mana terasa jauh banget. Dari rumah ke Bus stop harus jalan kaki 700 meter atau sekitar 10 menit. Kalo mau ke Train Station dari rumah harus naik bis dulu 20-50 menit tergantung mau ke stasiun mana. Kalo mau ke City total waktu yang gue butuhkan 1.30 menit lama kan. Setelah kejadian yang ngga menyenangkan waktu lebaran itu, gue makin mantap untuk pindah.

Setelah bergumtree akhirnya gue menemukan rumah ideal gue perweek $110, sekamar hanya berdua. kamarnya luas, ke tempat kerja hanya butuh jalan kaki 15 menit. 10 menit jalan kaki menuju Shopping Center dan cafe cefe, Tepat depan rumah gue adalah highway yang artinya bis lewat tepat depan rumah gue, mau ke Train station tinggal jalan kaki 10 menit aja. Mau ke city jalan kaki juga bisa banget jalan kaki 50 menit alias 4km  sampai Fraser suites dari sini lanjut naik bus ke city yang gak perlu bayar. plus dekat Masjid, ke Masjid Al Furqan, Mesjid yang isinya kebanyakan Africa yang berjarak 2km atau ke Curtin Musalla 4km. Housemates gue empat orang korea dan satu orang taiwan.
with my housemates Lee and John
Yang paling keren disini nasi disediakan landlord gue, jadi gue tinggal mikir lauknya doang, gue sebenarnya makan nasi ama sambal juga udah kenyang, kalo nasi goreng ngga terlalu doyang, nasi aja udah bisa jadi lemak apalagi kalo digoreng makin berlemak deh, bisa buncit perut gue, hahahaha...